Rabu, 18 Februari 2015

Sejarah Permainan Tenis Meja di Dunia

      A. Sejarah Permainan Tenis Meja di Dunia

           Pada mulanya permainan tenis meja dikenal sebagai hiburan ringan atau rekreasi yang dilakukan di tengah masyarakat. Mulai abad XII bangsa Perancis sudah mengenal bahkan telah menggemari permainan ini yang mirip dengan permainan tenis meja, yakni dengan menggunakan kertas yang digulung sebagai bolanya dan dipukul dengan tangan. Pada waktu itu seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastik kecil melintas di atas net (yang selanjutnya disebut pingpong). walaupun terlihat sangat sederhana, namun permainan ini sangat menarik sehingga dianggap sebagai awal dari permainan tenis meja yang sesungguhbnya seiring dengan perkembangan zaman.

          Beberapa sumber mengatakan, salah satu diantaranya Nurlan Kusmaedi (2000) bahwa: " Permainan tenis meja ini berasal dari Inggris, yaitu pada abad pertengahan dengan nama cossima dan whiff-whaff, dimana permainan ini dikembangkan oleh angkatan oleh angkatan bersenjata Inggris yang berkedudukan di India." Selanjutnya pada akhir abad ke 19 permainan ini semakin digemari di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pada waktu itu permainan ini diberi nama Ping pong, karena hasil suara perkenaan antara bola dengan raket.

          Pada permulaan abad ke 20, permainan ping pong sedikit demi sedikit mendapatkan beberapa bentuk permainan, meskipun masih serba kompleks. Orang yang belum memahami benar permainan ini masih menganggap permainan ping pong hanya sekedar hiburan, rekreasi, atau sebagai pengisi waktu luang. Jadi pada waktu itu permainan ping pong belum dianggap sebagai salah satu cabang olahraga. Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya bermain ping pong itu memerlukan latihan yang cukup intensif, karena pada tahapan yang sudah terampil pelaku harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola dengan baik.

          Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslovakia menghasilkan pemain - pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan lebih maju, sehingga pada tahun 1903 dikeluarkan suatu ketentuan mengenai pakaian yang digunakan untuk pria maupun wanita. Selain itu diberi juga petunjuk teknis mengenai lapisan karet berbintik - bintik pada raket/bet. Selanjutnya antara tahun 1905 - 1910 permainan ping pong di Eropa Tengah menjadi populer dan terkenal. Pada tahun itu pula permainan ping pong masuk ke Asia, yaitu ke Jepang, kemudian menyebar ke Korea dan China.

           Pada tahun 1920 permainan tenis meja mulai berkurang penggemarnya di Eropa dan hanya bertahan di Inggris dan Wales. Pada waktu itu permainan ping pong sudah terdaftar sebagai nama resmi, yaitu "Table Tennis" atau kita sebut "Tenis Meja". Enam puluh tahun kemudian tenis meja mulai berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya di seluruh dunia di bawah naungan sebuah organisasi yang mengatur tenis meja, yaitu ITTF (International Table Tennis Federation) yang menjamin bahwa tenis meja merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi.

           Pertandingan tenis meja pertama diselenggarakan di London tahun 1926, yang merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara, dimana Inggris menjadi unggulan dengan atletnya bernama Fred Derry. Selanjutnya Fred Derry ini memenangkan kejuaraan tunggal Wimbledon pada tahun 1928 - 1929. Pada tahun 1928 - 1929 pun, Fred Derry menjadi juara tunggal tenis lapangan Wimbledon Inggris. Perkembangan selanjutnya Eropa Timur pun sukses menjadi yang terbaik sehingga Viktor Barna dan Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Viktor Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.


B. Sejarah Perkembangan Permainan Tenis Meja di Asia

          Di benua Asia, usaha mempopulerkan cabang olahraga tenis meja dimulai sejak diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay India pada bulan Februari tahun 1952. Peserta dari beberapa negara Asia memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja dengan nama The Table Federation of Asia (TIFA). TIFA telah berhasil menyelenggarakan 10 kejuaraan Asia diantaranya:
1. Ke I diselenggarakan tahun 1952 di Singapura;
2. Ke II diselenggarakan tahun 1953 di Tokyo Jepang;
3. Ke III diselenggarakan tahun 1954 di Singapura;
4. Ke IV diselenggarakan tahun 1957 di Manila;
5. Ke V diselenggarakan tahun 1960 di Bombay India;
6. Ke VI diselenggarakan tahun 1963 di Manila;
7. Ke VII diselenggarakan tahun 1964 di Seoul Korea;
8. Ke VIII diselenggarakan tahun 1967 di Singapura;
9. Ke IX diselenggarakan tahun 1969 di Jakarta Indonesia;
10. Ke X diselenggarakan tahun 1970 di Nagoya Jepang.

           Dengan TIFA beberapa negara Asia seakan kurang puas karena TIFA belum menghimpun secara keseluruhan kekuatan tenis meja di Asia sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar TIFA, maka pada bulan Mei 1972 perwakilan dari Asosiasi Tenis Meja China, Jepang, dan DPR Korea mengadakan pertemuan khusus untuk mengambil inisiatif guna mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing China yang dihadiri oleh 16 Delegasi negara Asia, antara lain: Jepang, China, Korea, Irak, Iran, Lebanon, Malaysia, Kuwait, Pakistan, Srilanka, Nepal, Singapura, Thailand, Vietnam, India, dan Philipina. Atas keputusan bersama, maka pada tanggal 17 Mei 1972 dibentuk "Asian Table Tennis Union (ATTU)" dengan kongres dan kejuaraan pertama dilaksanakan di Beijing pada bulan September 1972.
            Sejak tahun 1972 - 1982 ATTU sudah melaksanakan kejuaraan Asia sebanyak 6 kali yaitu di Beijing China, Yokohama Jepang, Pyongyang Korea, Kuala Lumpur Malaysia, Calcuta India, dan Jakarta Indonesia. Adapun tujuan pembentukan ATTU adalah untuk mempererat persahabatan antara pemain tenis meja dan bangsa - bangsa dari negara Asia dan mempertinggi popularitas, pengembangan, dan prestasi tenis meja di Asia.

C. Sejarah Perkembangan Organisasi Permainan Tenis Meja

            ITTF didirikan berdasarkan hasil diskusi yang diadakan di Berlin pada tanggal 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. George Lehman dari Jerman. Pada tahun 1926 Inggris mengundang tiap peserta untuk mewakili negaranya ke kejuaraan Eropa di Inggris London. Setelah kejuaraan berakhir diadakan pertemuan resmi untuk mendirikan ITTF. Kejuaraan tersebut diadakan di Memorial Hall Ferrington Street, terdiri dari pemain - pemain Inggris, Cekoslovakia, Denmark, Jerman, Swedia, Wales, Hongaria, dan Australia. Pada tanggal 12 Desember 1926 dihasilkan kesepakatan mengenai anggaran dasar dan peraturan pertandingan serta kejuaraan Eropa diganti dengan kejuaraan dunia yang pertama.

            Pada bulan Januari 1928 diadakan kejuaraan dunia ke 2 di Stockholm dan sampai tahun 1939 sudah terdaftar 28 negara yang ikut sebagai anggota ITTF. Ponivor Montagu dari Inggris adalah presiden pertama ITTF dan kemudian mengundurkan setelah 41 tahun memimpin ITTF yaitu tahun 1926 - 1967. Selanjutnya diganti oleh H. Roy Evans dari Wales sampai sekarang.

            ITTF mengangkat H. Roy Evans sebagai Sekretaris Jenderal ITTF pada bulan Maret tahun 1976 yang berkantor di St. Leonardson Sea Inggris. Pada bulan September 1981 Lesion ke 84 dari International Olympiade Commite (IOC) ditetapkan bahwa olahraga tenis meja harus dimasukkan dalam Olympic Games XXIV di Seoul Korea Selatan yang berlangsung pada tahun 1988.

            Pada bulan November 1977 IOC mengakui bahwa cabang olahraga tenis meja adalah sebuah cabang Olympic  dan satu - satunya induk organisasi yang mengaturnya adalah ITTF. Sampai usianya yang ke ke 58 setelah berakhirnya kejuaraan dunia ke 37 ITTF sudah beranggotakan 121 negara. Hal ini menyebabkan ITTF menjadi Federasi Internasional terbesar untuk cabang olahraga yang mempergunakan raket/bet dan termasuk dalam 6 besar dunia.



Dikutip dari Modul Permainan Tenis Meja untuk Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI 2011, karangan Dian Budiana, M.Pd. dan Yusup Hidayat, S.Pd., M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar