Kamis, 19 Februari 2015

Perkembangan Bola Voli di Eropa

      Permainan bola voli menyebar ke daratan Eropa pada saat Perang Dunia ke I. Yang menyebarkan adalah tentara Amerika Serikat dan para ahli pendidikan jasmani YMCA. Penyebaran permainan bola voli di daratan Eropa dimulai dari Inggris, yaitu pada sekitar tahun 1914, kemudian menjalar hampir ke seluruh daratan Eropa. Pada permulaannya permainan bola voli hanya dimainkan oleh anggota - anggota Angkatan Bersenjata negara - negara tersebut saja, atau oleh mereka yang berkecimpung di kalangan YMCA. Namun lambat laun permainan ini mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat biasa. Mereka secara sendiri - sendiri atau bergabung dengan para tentara memainkan permainan bola voli. Peraturan permainan yang berlaku pada saat itu masih simpang siur sekali.
    Permainan bola voli berkembang pesat di daratan Eropa setelah Perang Dunia ke II selesai. Pada tahun 1948, sudah dapat diselenggarakan kejuaraan Eropa pertama di kota Roma, Italia.  Pada kejuaraan tersebut baru diikuti oleh regu - regu putera. Pada tahun 1949 sudah dapat diselenggarakan kejuaraan dunia pertama yang diselenggarakan di Praha, Cekoslowakia yang diikuti oleh regu - regu putera dan puteri.

1. Perkembangan Bola Voli di Belanda
      Sekitar tahun 1925 permainan bola voli dipopulerkan di kalangan mahasiswa di kota Uden oleh S. Buis, sekembalinya beliau dari Amerika Serikat. Kemudian menjalar ke kota - kota lain. Pada saat itu, peraturan permainan masih tidak menentu, hanya ukuran lapangan yang tercatat yaitu 20 m x 10 m. Tahun 1928, Lew Lake seorang Inggris mendemonstrasikan permainan bola voli di muka umum. Tahun 1934 ANVJ (YMCA-nya negeri Belanda) menyelenggarakan pertandingan bola voli pada setiap kegiatan menyambut hari natal. Pada tahun yang sama diperkenalkan diperkenalkan peraturan permainan dalam bentuk buku yang dicetak. Patut disebutkan bahwa Angkatan Perang Kanada yang datang membantu membebaskan negeri Belanda dari cengkraman Nazi Jerman, mempunyai sokongan yang besar  terhadap permasalahan olahraga bola voli di Belanda. Tahun 1947 didirikannya Nederlandze Volleyball Band (NEVOBO).

2. Perkembangan Bola Voli di Belgia
      Bangsa Belgia sudah memainkan permainan bola voli sejak tahun 1930. Sudah ada perkumpulan bola yang terbentuk saat itu, yaitu Union Sportive Interbangues dan Perkumpulan Penerbangan Angkatan Perang. Kompetisi sudah diselenggarakan sejak tahun 1932. Induk organisasi bola voli Belgia (FBVB) didirikan pada tahun 1944 di kota Brusel, yang sudah dirintis sejak tahun 1934. Pada tahun 1946 sudah diselenggarakan pertandingan persahabatan antara regu Brussel melawan regu Amsterdam. Untuk meningkatkan mutu permainannya, didatangkan seorang coach dari Polandia. Pada saat itu diedarkan majalah bola voli yaitu La Ravue Beige de Volley ball. Sejak tahun 1947 sudah diselenggarakan kejuaraan - kejuaraan nasional. Tahun 1948, permainan bola voli merupakan olahraga wajib di kalangan angkatan perang Belgia.
      Perlu diketahui bahwa selain pertandingan - pertandingan permainan bola voli enam orang, di negara ini dikembangkan pula pertandingan - pertandingan Doubles dan Triples, yakni pertandingan dua lawan dua atau tiga lawan tiga.

3. Perkembangan Bola Voli di Bulgaria
       Di Bulgaria permainan bola voli diperkenalkan oleh para mahasiswa yang belajar di luar negeri, dan oleh para tawanan perang dunia pertama. Permainan bola voli merupakan olahraga terpopuler kedua setelah sepak bola. Sejak tahun 1950 sudah diselenggarakan berbagai kompetisi baik bagi regu putera maupun regu puteri. Siswa - siswi di sekolah yang paling banyak melakukan permainan ini, karena langsung ditangani oleh pemerintah, yakni oleh Kementerian Pendidikan Olahraganya Bulgaria. Pada saat itu sudah diterbitkan majalah khusus bola voli.

4. Perkembangan Bola Voli di Hongaria
        Induk organisasi bola voli Hongaria didirikan pada tahun 1946. Pada tahun itu tercatat bahwa perkembangan permainan bola voli menduduki peringkat 5 dari 24 cabang olahraga. Nampaknya bahwa orang - orang Hongaria mempunyai bakat untuk bermain bola voli, sehingga faktor ini dengan sendirinya ikut membantu kemajuannya. Di dalam kejuaraan dunia di Praha, Hongaria menduduki tempat ketiga sesudah regu Polandia dan Perancis.

5. Perkembangan Bola Voli di Inggris
         Amateur Volleyball Association of Great Britain and Northorn England didirikan pada tahun 1955. Tokoh - tokoh yang patut disebut sebagai pendiri asosiasi ini adalah Bon Anthony, seorang olahragawan berkaliber internasional dan ahli pendidikan jasmani; Charles Pogg, seorang tokoh YMCA Inggris; dan seorang yang bernama R. St. G. Harper dari Universitas Manchester. Akan tetapi yang paling banyak berjasa di dalam mempopulerkan bola voli adalah warga negara Inggris keturunan Polandia yang setelah Perang Dunia ke-II menetap di Inggris. Mereka ini yang sudah mengenal olahraga ini dari Polandia, dan kemudian memainkannya sebagai olahraga rekreasi di lingkungan masyarakat Polandia. Mereka  membentuk regu - regu pria maupun wanita, dan mengajak regu - regu Inggris membukakan pertandingan persahabatan. Atas sokongan mereka maka pada tahun 1962 diselenggarakan Kejuaraan Nasional Amateur Volleyball Association (AVA).

6. Perkembangan Bola Voli di Italia
       Orang - orang Italia mengenalnya dari anggota Angkatan Bersenjata Amerika Serikat pada tahun 1918. Pada mulanya hanya dimainkan oleh anggota - anggota angkatan bersenjata, akan tetapi, seperti pada negara - negara lain di Eropa, permainan bola voli telah merebut hati masyarakat pada umumnya, sehingga permainan ini berkembang dengan pesat. Permainan bola voli banyak dimainkan di sekolah - sekolah karena iklim negaranya mengizinkan. Induk organisasi bola voli Italia didirikan pada tahun 1945.

7, Perkembangan Bola Voli di Norwegia
       Untuk pertama kalinya olahraga ini dimainkan oleh kalangan buruh wanita sekitar tahun 1936. Banyak sekali dimainkan oleh sekolah - sekolah. Induk organisasi bola voli Norwegia banyak mempropagandakan permainan bola voli pada kalangan pemuda dan perkumpulan - perkumpulan. Setiap tahun diselenggarakan kejuaraan terbuka untuk regu - regu wanita maupun regu - regu pria.

8. Perkembangan Bola Voli di Perancis
        Di negeri ini permainan bola voli mulai dikenal antara tahun 1917 - 1918 dengan perantaraan tentara Amerika Serikat. Hingga tahun 1930 kemajuannya sangat lamban sekali, akan tetapi sejak dimainkan di pantai - pantai Cote d'Azur, la Baule, dan tempat - tempat lainnya pada musim panas, maka permainan ini mulai menarik perhatian. Terutama di sekitar Cote d'Azur maju dengan cepat sekali di bawah pengawasan orang - orang dari Rusia. Mulanya permainan bola voli dianggap suatu permainan yang harus dimainkan di pesisir - pesisir, yang sudah merebut banyak sekali penggemar. Juga belum ada peraturan yang uniform, akan tetapi segera setelah mahasiswa - mahasiswa Iran dan Ceko (yang datang berlibur di Perancis) merubah peraturan yang simpang siur itu.
        Tahun 1936 didirikanlah induk organisasi bola voli Perancis, yakni FFVB. Juga diedarkan majalah yang berjudul Volley Ball. Jika dibandingkan dengan negara - negara Eropa Barat lainnya, maka Perancis mencetak dan mengedarkan literatur tentang bola voli yang paling banyak.

9. Perkembangan Bola Voli di Portugal
      Yang memperkenalkan permainan bola voli di Portugal adalah YMCA pada sekitar tahun 1930. Untuk kemudian menyebar luas di sekolah - sekolah. Suatu majalah bernama Os Sport yang menyelenggarakan kejuaraan resmi. Pada kejuaraan Eropa yang pertama, Portugal menduduki tempat keempat. Portugal mempunyai andil besar dalam mendirikan induk organisasi bola voli dunia atau FIVB. Malahan pernah seorang Portugal menjabat sebagai Vice President FIVB. Sudah ada kejuaraan khusus bagi mereka yang berumur antara 14 - 17 tahun dan kejuaraan bagi mereka yang berumur antara 17 - 19 tahun. Pada kejuaraan tersebut ikut serta kurang lebih 30.000 anak. Selain itu, diadakan juga kejuaraan - kejuaraan khusus tiap tahun, misalnya bagi kelompok - kelompok angkatan bersenjata. Malahan ada keharusan bagi tiap - tiap resimen untuk membentuk regu - regu khusus Perwira, Bintara, dan Tamtama. Diadakan pula kejuaraan - kejuaraan khusus bagi buruh dan antar universitas.

10. Perkembangan Bola Voli di Rusia
       Seperti di negara - negara lain di Eropa, permainan bola voli sudah dikenal sejak perang dunia I. Permainan bola voli mulai diorganisir secara teratur pada tahun 1924. Peraturan - peraturan yang seragam baru dikenal pada tahun 1926. Pada tahun ini, sudah diadakan pertandingan antara regu Moskow melawan regu dari Cina. Kemudian sejak 1929 setiap tahun diselenggarakan pertandingan antar kota, pabrik - pabrik, perkumpulan - perkumpulan, dan antar wakil - wakil republik. Hampir seluruh Rusia sekarang bermain voli. Setiap tahun kurang lebih 600.000 penggemar bermain bola voli.
    Sesudah berakhirnya Perang Dunia ke-II, maka setiap desa, kota, pabrik, sekolah - sekolah, perguruan tinggi punya regu bola voli. Setahun penuh mereka bermain bola voli, pada musim dingin dimainkan di dalam ruangan (indoor) sedangkan pada musim panas dimainkan di lapangan terbuka. Rusia menjadi anggota FIVB sejak baru berdirinya organisasi tersebut, yaitu pada tahun 1949. Dan pada kejuaraan dunia yang pertama, regu putera Rusia keluar sebagai juara pertama.

11. Perkembangan Bola Voli di Cekoslowakia
      Sesudah sepakbola, permainan bola voli menduduki tempat kedua yang digemari masyarakat Cekoslowakia.  Olahraga ini dimainkan pada setiap sekolah, angkatan bersenjata, dan pabrik - pabrik. Pada mulanya diperkenalkan oleh YMCA, selanjutnya pada tahun 1924 didirikan Induk Organisasi Bola Voli Cekoslowakia. Pada tahun 1951 tercatat kurang lebih 500.000 pemain voli, 2/3 terdiri dari kaum laki - laki. Akan tetapi masih banyak lagi yang belum mendaftarkan dirinya. Sudah diselenggarakan gerakan kompetisi tahunan bagi regu - regu putera maupun puteri. Cekoslowakia keluar sebagai juara pertama pada kejuaraan Eropa yang diselenggarakan di Roma. Pada saat itu regu Cekoslowakia berada jauh di atas negara - negara yang ikut serta. Semua lawannya dikalahkan dengan straight sets dengan poin di bawah 10. Sedangkan dalam kejuaraan dunia yang pertama di Praha, Tim Cekoslowakia menjadi runner-up bagi regu putera maupun regu puteri.

12. Perkembangan Bola Voli di Yugoslavia
       Yang memperkenalkan adalah missi Amerika dan Palang Merah Internasional pada sekitar tahun 1924. Pada tahun itu pun diselenggarakan kursus, yang ikut serta adalah guru - guru pendidikan jasmani dan anggota pengurus perkumpulan senam. Kemajuan yang sangat pesat diperoleh antara tahun 1928 - 1929, yaitu hampir setiap perkumpulan senam memainkan permainan bola voli, juga sudah dimulai dengan penyelenggaraan kejuaraan - kejuaraan, dan pertandingan - pertandingan persahabatan dengan negara - negara tetangganya. Kejuaraan nasional sudah diselenggarakan sejak tahun 1949. Sesudah Perang Dunia ke-II, permainan bola voli semakin berkembang dan sudah menjadi olahraga rakyat.


Dikutip dari  Modul Permainan Bola Voli FPOK UPI (2010) karya Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. dan Drs. H. Toto Subroto, M.Pd.

Rabu, 18 Februari 2015

Perkembangan Bola Voli di Negara - Negara Amerika Latin

   Di Kuba, permainan bola voli untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 1905 (Kuba merupakan salah satu peserta pada Games of the New Emerging Forces = GANEFO di Jakarta pada tahun 1963). Regu Kuba pada waktu mengikuti GANEFO kemampuannya masih jauh di bawah Indonesia. Akan tetapi 10 tahun kemudian, regu putera dan puteri Kuba sudah dapat menduduki peringkat 10 besar di dunia. Pada Olimpiade Munich 1972, meskipun tidak memperoleh medali, tapi pada babak pendahuluan regu putera Kuba berhasil mengalahkan regu Jepang yang saat itu menjadi juara. Pada Olimpiade Montreal tahun 1976, regu putera Kuba berhasil memperoleh juara III.
  Dari Kuba olahraga ini menyebar ke Meksiko pada tahun 1917. Yang menyebarkan adalah mahasiswa - mahasiswa YMCA College dari Springfield. Kejuaraan nasional pertama kali dilaksanakan di Mexico City pada tahun 1929. Di Kuba sendiri baru dilaksanakan kejuaraan nasional pada tahun 1930 yang diselenggarakan di Havana. Induk organisasi bola voli Meksiko adalah The All Mexico Volleyball yang didirikan pada tahun 1933.
    Di Uruguay permainan bola voli diperkenalkan oleh Prof. Ingkana dari YMCA. Pada tahun 1946 didirikan The South American Volleyball Confederation. Kejuaraan pertama konfederasi ini diselenggarakan pada tahun 1951 di Rio de Jeneiro, Brasil.
     Permainan bola voli mulai dimasukkan ke dalam salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pan American Games tahun 1955 di Mexico City. Keluar sebagai juara adalah regu putera Amerika Serikat dan regu puteri Meksiko. Sebelas tahun berikutnya, yaitu tahun 1966 berdirilah konfederasi bola voli Amerika Tengah (The Central American Volleyball Confederation). Konfederasi ini dapat menyelenggarakan "The First Central American Championships" , pada tahun 1967 di Mexico City.
     Pada tahun 1968, Amerika Serikat dan Kanada digabungkan ke dalam kelompok negara anggota konfederasi bola voli Amerika Tengah. Pada tahun itu pula nama konfederasi ini diubah menjadi North and Central American and Caribboan Volleyball Confederation (NORCECA). Kejuaraan konfederasi ini dapat diselenggarakan pada tahun 1969 di Mexico City.


Dikutip dari  Modul Permainan Bola Voli FPOK UPI (2010) karya Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. dan Drs. H. Toto Subroto, M.Pd.

Sejarah Permainan Bola Voli

   Pada tahun 1895, William G. Morgan, seorang guru Pendidikan Jasmani dari Young Man Christian Association (YMCA) kota Holyoke, negara bagian Massachusetes, memperkenalkan permainan Minonette, yaitu permainan memantul - mantulkan bola menyeberangi atas net, dan bola tidak boleh menyentuh lantai. Bola terbuat dari bola bagian dalam bola basket. Net yang digunakan adalah net tenis yang digantungkan setinggi  2,16 m dari permukaan lantai. Permainan ini banyak dilakukan oleh para pengusaha sebagai kegiatan rekreasi di musim dingin, sehingga kegiatannya banyak dilakukan di lapangan tertutup. Permainan ini merupakan alternatif pengganti permainan bola basket yang dirasakan terlalu berat, karena terlalu banyak menguras tenaga. Sementara para pelakunya kebanyakan para pengusaha yang sudah cukup lanjut usia.
    Di negara - negara Eropa terutama di Jerman, permainan semacan Minonette ini tercatat sudah diperkenalkan sejak tahun 1893 oleh orang - orang Italia dengan sebutan permainan Fautsball. Ukuran lapangan yang digunakan untuk permainan ini adalah 20 m x 50 m. Pemisah lapangan dipergunakan tali yang tingginya 2 meter dari lantai. Bola yang digunakan mempunyai keliling 70 cm. Jumlah pemain untuk masing - masing regu terdiri dari 5 orang. Cara memainkan bola yaitu dengan memantul - mantulkan bola di udara melewati atas tali/net dengan tanpa adanya batas sentuhan, bola diperbolehkan menyentuh lantai sebanyak dua kali.
     Tidak ada catatan yang akurat yang dapat menjelaskan bahwa permainan Minonette berasal dari permainan Fautsball, atau sebaliknya. Tidak tercatat pula bahwa permainan Fautsball diperkenalkan oleh seseorang yang namanya jelas seperti halnya permainan Minnonette. 
      Dalam percobaan - percobaan selanjutnya, khususnya yang dilakukan di Amerika, dirasakan bola yang digunakan terlalu ringan, sedangkan bola basket terlalu berat. Akhirnya Morgan menulis surat kepada A.G. Spalding  & Brothers, suatu perusahaan industri alat - alat olahraga, agar dibuatkan bola sebagai percobaan. Tidak lama kemudian permainan tersebut didemonstrasikan di depan ahli - ahli pendidikan jasmani dalam suatu konferensi di Springfield College di Massachusetes. Atas anjuran Dr. Alfred T. Halstead, Anggota dari YMCA College, nama permainan ini diganti menjadi  Volleyball. Anjuran ini dengan alasan bahwa dasar permainan Minonette adalah to volley, yaitu permainan memukul - mukul bola hilir mudik di udara tanpa menyentuh lantai.
Pada tahun 1896, barulah ditentukan peraturan - peraturan permainan volleyball sebagai berikut :
1. Permainan terdiri dari 9 innings

2. Innings terdiri dari :
a. Kalau pada masing - masing tempat ada satu orang pemain maka masing - masing memiliki hak satu kali servis.
b. Kalau ada tiga orang pemain dalam satu regu maka masing - masing regu memiliki hak tiga kali servis.
Keterangan :
- Pindah servis terjadi apabila kesalahan dilakukan oleh pemain/regu yang servis.
- Servis harus dilakukan bergiliran dalam setiap regu.

3. Lapangan permainan berukuran panjang 16 meter ( 8 x 16 m ) dan lebar 8 meter.
4. Ukuran net/jaring, lebar 70 cm dan panjang 8 meter.
5. Tinggi net 216 cm (6,6 kaki).
6. Bola :
- Dibuat dari karet yang dilapisi dengan kulit atau kanvas.
- Ukuran keliling 25 - 27 inci (63,5 cm - 68,5 cm).
- Berat 1,2 ons atau 255 - 340 gram.
7. Servis dan Server :
- Servis harus berdiri dengan satu kaki di atas garis belakang;
- Bola harus dipukul dengan tangan;
- Servis seperti pada tenis;
- Bola servis yang kiranya tidak akan melewati net, akan tetapi mengenai kawan seregu sebelum menyentuh net, kemudian bola melewati atas net masuk ke bidang lapangan lawan, maka servis dianggap sah. Akan tetapi jika bola jatuh di luar lapangan permainan maka server tidak diberi kesempatan melakukan servis untuk kedua kalinya;
- Servis kedua menyentuh net dianggap mati.

8. Memperoleh angka/point
Servis yang sah tidak dapat dikembalikan oleh lawan atau bola dalam permainan tidak dapat dikembalikan ke pihak lawan, maka regu yang melakukan servis memperoleh angka. Hanya regu yang melakukan giliran servis yang memperoleh angka.
9. Bola yang jatuh di atas garis lapangan permainan dianggap keluar.
10. Jumlah pemain dan cara permainan :
- Jumlah pemain tidak dibatasi;
- Setiap pemain boleh menyentuh/memainkan bola;
- Bola dianggap mati apabila pemain menyentuh jaring;
- Bola yang menyentuh benda di luar lapangan permainan, kemudian jatuh dan masuk ke dalam lapangan permainan adalah bola sah.

    Permainan ini sangat menarik minat masyarakat bukan hanya sebagai sarana tontonan, tapi juga sekaligus mereka melakukannya, sehingga permainan ini dengan cepat meluas tidak hanya di negara bagian Massachusetes, melainkan meluas ke negara - negara bagian di Amerika, Eropa, dan Asia. Misalnya tahun 1900 Kanada merupakan negara pertama di luar Amerika Serikat yang menerima permainan ini, Kuba tahun 1905, Puerto Riko tahun 1909. Berkembangnya permainan ini tidak terlepas dari ciri rekreatifnya, yaitu mudah dilakukan, melibatkan banyak orang baik pria, wanita, anak - anak, dan orang dewasa. Selain itu permainan ini tidak membuat bersentuhan dengan lawan bermain, sehingga dapat mengurangi resiko cedera. Kelebihan lain yaitu sarana dan fasilitas relatif mudah didapat, dan dapat dilakukan di lapangan baik indoor maupun outdoor.


Dikutip dari  Modul Permainan Bola Voli FPOK UPI (2010) karya Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. dan Drs. H. Toto Subroto, M.Pd.

Sejarah Permainan Tenis Meja di Dunia

      A. Sejarah Permainan Tenis Meja di Dunia

           Pada mulanya permainan tenis meja dikenal sebagai hiburan ringan atau rekreasi yang dilakukan di tengah masyarakat. Mulai abad XII bangsa Perancis sudah mengenal bahkan telah menggemari permainan ini yang mirip dengan permainan tenis meja, yakni dengan menggunakan kertas yang digulung sebagai bolanya dan dipukul dengan tangan. Pada waktu itu seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastik kecil melintas di atas net (yang selanjutnya disebut pingpong). walaupun terlihat sangat sederhana, namun permainan ini sangat menarik sehingga dianggap sebagai awal dari permainan tenis meja yang sesungguhbnya seiring dengan perkembangan zaman.

          Beberapa sumber mengatakan, salah satu diantaranya Nurlan Kusmaedi (2000) bahwa: " Permainan tenis meja ini berasal dari Inggris, yaitu pada abad pertengahan dengan nama cossima dan whiff-whaff, dimana permainan ini dikembangkan oleh angkatan oleh angkatan bersenjata Inggris yang berkedudukan di India." Selanjutnya pada akhir abad ke 19 permainan ini semakin digemari di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pada waktu itu permainan ini diberi nama Ping pong, karena hasil suara perkenaan antara bola dengan raket.

          Pada permulaan abad ke 20, permainan ping pong sedikit demi sedikit mendapatkan beberapa bentuk permainan, meskipun masih serba kompleks. Orang yang belum memahami benar permainan ini masih menganggap permainan ping pong hanya sekedar hiburan, rekreasi, atau sebagai pengisi waktu luang. Jadi pada waktu itu permainan ping pong belum dianggap sebagai salah satu cabang olahraga. Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya bermain ping pong itu memerlukan latihan yang cukup intensif, karena pada tahapan yang sudah terampil pelaku harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola dengan baik.

          Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslovakia menghasilkan pemain - pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan lebih maju, sehingga pada tahun 1903 dikeluarkan suatu ketentuan mengenai pakaian yang digunakan untuk pria maupun wanita. Selain itu diberi juga petunjuk teknis mengenai lapisan karet berbintik - bintik pada raket/bet. Selanjutnya antara tahun 1905 - 1910 permainan ping pong di Eropa Tengah menjadi populer dan terkenal. Pada tahun itu pula permainan ping pong masuk ke Asia, yaitu ke Jepang, kemudian menyebar ke Korea dan China.

           Pada tahun 1920 permainan tenis meja mulai berkurang penggemarnya di Eropa dan hanya bertahan di Inggris dan Wales. Pada waktu itu permainan ping pong sudah terdaftar sebagai nama resmi, yaitu "Table Tennis" atau kita sebut "Tenis Meja". Enam puluh tahun kemudian tenis meja mulai berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya di seluruh dunia di bawah naungan sebuah organisasi yang mengatur tenis meja, yaitu ITTF (International Table Tennis Federation) yang menjamin bahwa tenis meja merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi.

           Pertandingan tenis meja pertama diselenggarakan di London tahun 1926, yang merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara, dimana Inggris menjadi unggulan dengan atletnya bernama Fred Derry. Selanjutnya Fred Derry ini memenangkan kejuaraan tunggal Wimbledon pada tahun 1928 - 1929. Pada tahun 1928 - 1929 pun, Fred Derry menjadi juara tunggal tenis lapangan Wimbledon Inggris. Perkembangan selanjutnya Eropa Timur pun sukses menjadi yang terbaik sehingga Viktor Barna dan Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Viktor Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.


B. Sejarah Perkembangan Permainan Tenis Meja di Asia

          Di benua Asia, usaha mempopulerkan cabang olahraga tenis meja dimulai sejak diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay India pada bulan Februari tahun 1952. Peserta dari beberapa negara Asia memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja dengan nama The Table Federation of Asia (TIFA). TIFA telah berhasil menyelenggarakan 10 kejuaraan Asia diantaranya:
1. Ke I diselenggarakan tahun 1952 di Singapura;
2. Ke II diselenggarakan tahun 1953 di Tokyo Jepang;
3. Ke III diselenggarakan tahun 1954 di Singapura;
4. Ke IV diselenggarakan tahun 1957 di Manila;
5. Ke V diselenggarakan tahun 1960 di Bombay India;
6. Ke VI diselenggarakan tahun 1963 di Manila;
7. Ke VII diselenggarakan tahun 1964 di Seoul Korea;
8. Ke VIII diselenggarakan tahun 1967 di Singapura;
9. Ke IX diselenggarakan tahun 1969 di Jakarta Indonesia;
10. Ke X diselenggarakan tahun 1970 di Nagoya Jepang.

           Dengan TIFA beberapa negara Asia seakan kurang puas karena TIFA belum menghimpun secara keseluruhan kekuatan tenis meja di Asia sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar TIFA, maka pada bulan Mei 1972 perwakilan dari Asosiasi Tenis Meja China, Jepang, dan DPR Korea mengadakan pertemuan khusus untuk mengambil inisiatif guna mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing China yang dihadiri oleh 16 Delegasi negara Asia, antara lain: Jepang, China, Korea, Irak, Iran, Lebanon, Malaysia, Kuwait, Pakistan, Srilanka, Nepal, Singapura, Thailand, Vietnam, India, dan Philipina. Atas keputusan bersama, maka pada tanggal 17 Mei 1972 dibentuk "Asian Table Tennis Union (ATTU)" dengan kongres dan kejuaraan pertama dilaksanakan di Beijing pada bulan September 1972.
            Sejak tahun 1972 - 1982 ATTU sudah melaksanakan kejuaraan Asia sebanyak 6 kali yaitu di Beijing China, Yokohama Jepang, Pyongyang Korea, Kuala Lumpur Malaysia, Calcuta India, dan Jakarta Indonesia. Adapun tujuan pembentukan ATTU adalah untuk mempererat persahabatan antara pemain tenis meja dan bangsa - bangsa dari negara Asia dan mempertinggi popularitas, pengembangan, dan prestasi tenis meja di Asia.

C. Sejarah Perkembangan Organisasi Permainan Tenis Meja

            ITTF didirikan berdasarkan hasil diskusi yang diadakan di Berlin pada tanggal 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. George Lehman dari Jerman. Pada tahun 1926 Inggris mengundang tiap peserta untuk mewakili negaranya ke kejuaraan Eropa di Inggris London. Setelah kejuaraan berakhir diadakan pertemuan resmi untuk mendirikan ITTF. Kejuaraan tersebut diadakan di Memorial Hall Ferrington Street, terdiri dari pemain - pemain Inggris, Cekoslovakia, Denmark, Jerman, Swedia, Wales, Hongaria, dan Australia. Pada tanggal 12 Desember 1926 dihasilkan kesepakatan mengenai anggaran dasar dan peraturan pertandingan serta kejuaraan Eropa diganti dengan kejuaraan dunia yang pertama.

            Pada bulan Januari 1928 diadakan kejuaraan dunia ke 2 di Stockholm dan sampai tahun 1939 sudah terdaftar 28 negara yang ikut sebagai anggota ITTF. Ponivor Montagu dari Inggris adalah presiden pertama ITTF dan kemudian mengundurkan setelah 41 tahun memimpin ITTF yaitu tahun 1926 - 1967. Selanjutnya diganti oleh H. Roy Evans dari Wales sampai sekarang.

            ITTF mengangkat H. Roy Evans sebagai Sekretaris Jenderal ITTF pada bulan Maret tahun 1976 yang berkantor di St. Leonardson Sea Inggris. Pada bulan September 1981 Lesion ke 84 dari International Olympiade Commite (IOC) ditetapkan bahwa olahraga tenis meja harus dimasukkan dalam Olympic Games XXIV di Seoul Korea Selatan yang berlangsung pada tahun 1988.

            Pada bulan November 1977 IOC mengakui bahwa cabang olahraga tenis meja adalah sebuah cabang Olympic  dan satu - satunya induk organisasi yang mengaturnya adalah ITTF. Sampai usianya yang ke ke 58 setelah berakhirnya kejuaraan dunia ke 37 ITTF sudah beranggotakan 121 negara. Hal ini menyebabkan ITTF menjadi Federasi Internasional terbesar untuk cabang olahraga yang mempergunakan raket/bet dan termasuk dalam 6 besar dunia.



Dikutip dari Modul Permainan Tenis Meja untuk Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI 2011, karangan Dian Budiana, M.Pd. dan Yusup Hidayat, S.Pd., M.Si.

Permainan Softball

1. Sekilas Sejarah Softball


Permainan softball diciptakan oleh George Hensock (Amerika Serikat) pada tahun 1887. Peraturan permainan mulai disusun oleh oleh Lewis Robert pada tahun 1906. Matthew kemudian mulai mengembangkannya pada tahun 1916. Tahun 1969 untuk pertama kalinya di Indonesia, softball masuk dalam acara pertandingan pada PON VII di Surabaya. Induk organisasisoftball adalah PERBASASI (Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia).



2. Perlengkapan Softball


Untuk memainkan softball kita perlu memperhatikan hal - hal berikut.

  • Saat bermain harus memakai kostum seragam dengan ketentuan bagian depan kaos ditulis nama daerah (perkumpulan) dan bagian belakang nomor punggung.
  • Perlengkapan untuk penjaga memakai glove semacam sarung tangan, terbuat dari kulit agak tebal dengan ukuran berat 283,33 gram. Untuk penjaga belakang (catcher) selain memakai glove, juga dilengkapi dengan pelindung muka atau kepala yang disebut masker/face mask dan pelindung badan yang disebut body protector.
  • Bola dibuat dari kulit berwarna putih dengan keliling 30,5 cm. Pemukul biasanya terbuat dari kayu dengan ukuran panjang 86,4 cm.


3. Pemain

Jumlah pemain softball setiap regunya 9 orang. Dari 9 pemain harus ada yang ditunjuk sebagai kapten regu. adapun susunan pemain sebagai berikut.
Pemain 1 : pitcher
Pemain 2 : catcher
Pemain 3 : first baseman
Pemain 4 : second baseman
Pemain 5 : third baseman
Pemain 6 : short shop
Pemain 7 : left fielder
Pemain 8 : center fielder
Pemain 9 : right fielder

4. Lapangan Softball


Bentuk lapangan permainan softball adalah bujur sangkar dengan ukuran panjang tiap - tiap sisinya adalah 16,76 meter. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 meter. Tempat pelempar berdiri seluas 60 x 15 cm. Permainan softball ada 3 base (base I,II,III), sedang base IV langsung dilalui dan merupakan tempat untuk memukul. Base terbuat dari karpet karet dengan ukuran 38 x 38 cm dan tepal sampai 12,5 cm. Sedangkan khusus home base IV dengan ukuran 43 x 21,5 cm dengan sisi puncaknya berukuran 30  cm.

         Perpanjangan garis dari home base ke base I dan ke base III dinamakan garis batas atau sektor. Gunanya untuk menentukan jatuhnya bola di dalam atau di luar garis batas tersebut.


Gambar Lapangan Softball


5. Teknik Dasar Pelambung (Pitcher)


  • Siswa berdiri berpasangan melakukan lempar tangkap. Lemparan bola dilakukan dari arah bawah, Lakukan dengan mengayun tangan dari belakang ke depan.
  • Berdiri sikap melangkah, bola dipegang di depan badan, pandangan ke arah pemukul. Tangan yang memegang bola diputar ke atas, ke belakang, lalu ke depan. Sebelum tangan kembali ke sikap awal pada saat tangan kanan di samping badan lepaskan bola ke depan dan usahakan ketinggian bola di antara lutut dan bahu pemukul. Akhiri gerakan kaki kanan ke depan, berat badan dibawa ke depan.


6. Teknik Memegang Tongkat

       Kayu pemukul dipegang erat dengan kedua tangan saling merapat. Sendi antara kedua dan ketiga jari - jari tangan yang di atas segaris dengan pertengahan ruas ketiga jari tangan yang ada di bawahnya.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memegang tongkat/stick softball.
a. Pegangan bawah : tongkat dipegang dekat bonggol.
b. Pegangan tengah : tongkat dipegang dengan posisi tangan bawah 2,5 cm / 5 cm dari bonggol.
c. Pegangan atas     : tongkat dipegang dengan posisi tangan bawah 7,5 cm / 10 cm dari bonggol.



7. Cara Bermain Softball


  • Regu yang mendapat giliran memukul, setiap pemain mendapat kesempatan 3x memukul. Jika pukulan yang pertama atau kedua sudah baik, pemukul harus segera lari.
  • Urutan pemukul ditentukan oleh nomor urut yang telah ditentukan sebelum permainan dimulai.
  • Tiap - tiap base hanya boleh diisi oleh seorang pemain pemukul, dimana pemukul pertama tidak boleh dilalui pemukul kedua dan seterusnya.
  • Pemain bebas mengadakan gerakan selama bola dalam permainan, kecuali bila pitcher sudah siap untuk melempar bola kepada pemukul.
  • Pada waktu akan di "tik" pelari tidak boleh menghindar dengan berlari ke luar atau ke dalam dari batas yang telah ditentukan.

8. Strike


          Strike akan dihitung bila terjadi hal - hal berikut.

a. Bola yang dipukul, baik kena atau tidak kena.
b. Lemparan yang baik (antara bahu dan lutut) tetapi tidak dipukul.
c. Bola yang dipukul meleset keluar. Apabila pukulan itu terus - menerus meleset, maka akan diulang sampai pukulan tadi baik. Kecuali bila pukulan meleset itu melambung dan tertangkap regu penjaga, maka pemukul itu dinyatakan mati.

9. Free Walk


Free walk (lari bebas bagi pemukul) diberikan bila terjadi hal - hal berikut.
  • Pitcher melempar bola 4 x (4 x pula melakukan ball atau salah).
  • Pemukul dihalang - halangi oleh regu penjaga pada waktu akan menuju ke base.
  • Bila semua base terisi, sedangkan pemukul telah 3 x tidak mengenai pukulannya disebabkanpitcher melemparkan bolanya salah terus atau ball.



10. Cara Mematikan Pemain dan Pertukaran Tempat


          Cara mematikan pemain dengan jalan di"tik"  sebelum pelari sampai mengenai base.Pertukaran tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi jika regu pemukul dinyatakan tiga kali mati.

11. Cara Mendapatkan Angka

          Setiap pelari dengan pukulan yang baik dapat kembali dengan selamat melampaui home base mendapat nilai 1. Setiap pelari yang menuju base harus berada di base tadi dan tidak boleh lewat. Apabila lewat boleh di"tik" kecuali lari pada base yang pertama boleh lewat (tetapi tidak berpura - pura dengan maksud agar langsung ke base kedua).
          Jika ada bola yang dipukul melambung dan dapat tertangkap oleh regu penjaga, maka si pemukul langsung dinyatakan mati. Para pemain lainnya harus kembali ke base yang semula ditempati dengan cepat agar base-nya tidak dibakar. Pemain yang telah dinyatakan mati tidak dapat melanjutkan perjalanannya, Ia harus masuk kotak (tempat yang disediakan) untuk menunggu gilirannya memukul lagi.

12. Lamanya permainan

         Lama bermain ditentukan dengan inning dan lamanya permainan softball adalah 7 inning. Apabila nilai yang diperoleh masing - masing regu jumlahnya sama selama permainan 7 inning itu, maka pertandingan dapat dilanjutkan dengan menambah inning. Dalam peraturan internasional, apabila regu menolak permainan ulang atau inning yang ditetapkan oleh wasit, maka ia dinyatakan kalah dengan angka 0 - 7.